- Public RelationsGaya Bicara dan Citra Publik Verrell Bramasta vs Ahmad Dhani
- Panduan PerjalananBiaya Travel Banda Aceh-Kuala Lumpur & Paketnya
- Sejarah BencanaKisah Aneh Saat Tsunami Aceh Bencana dan Kehidupan
- Resep Kuliner IndonesiaPengertian Mie Aceh Sejarah, Bahan, dan Variasinya
- Bencana Alam dan PendidikanDampak Tsunami Aceh terhadap Sistem Pendidikan dan Pemulihannya

Kronologi Lengkap Kasus Asusila AKBP Fajar Mantan Kapolres Ngada
Kronologi lengkap kasus asusila AKBP Fajar mantan Kapolres Ngada mengguncang institusi kepolisian. Skandal ini tak hanya mencoreng nama baik korps Bhayangkara, namun juga menimbulkan pertanyaan besar tentang penegakan hukum internal. Dari penugasannya di Polres Ngada hingga proses hukum yang dijalaninya, kasus ini menyoroti pentingnya transparansi dan akuntabilitas di tubuh kepolisian.
Kasus ini bermula dari laporan yang diterima oleh Propam terkait dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan AKBP Fajar. Investigasi mendalam pun dilakukan, mengungkap kronologi kejadian yang melibatkan sejumlah pihak. Proses hukum yang panjang kemudian dilalui, berujung pada sanksi yang dijatuhkan kepada AKBP Fajar. Dampaknya terhadap kepercayaan publik dan reformasi internal Polri menjadi sorotan utama.
Latar Belakang Kasus Asusila AKBP Fajar

Kasus asusila yang melibatkan AKBP Fajar, mantan Kapolres Ngada, mengguncang institusi Kepolisian Republik Indonesia. Sebelum terungkapnya kasus ini, AKBP Fajar dikenal sebagai perwira menengah yang memiliki rekam jejak karir di kepolisian. Kasus ini menjadi sorotan publik dan menimbulkan pertanyaan besar tentang integritas dan penegakan hukum di internal kepolisian.
Peristiwa ini tidak hanya berdampak pada citra kepolisian, tetapi juga menimbulkan keresahan di masyarakat, khususnya di wilayah Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur. Proses hukum yang sedang berjalan diharapkan dapat memberikan keadilan dan transparansi dalam mengungkap seluruh fakta terkait kasus ini.
Jabatan dan Tugas AKBP Fajar di Kepolisian
Sebelum menjabat sebagai Kapolres Ngada, AKBP Fajar telah menempuh karier panjang di Kepolisian Republik Indonesia. Ia menduduki berbagai posisi strategis dan memiliki pengalaman operasional yang cukup luas. Penugasannya di Polres Ngada merupakan salah satu tahapan dalam kariernya di kepolisian. Selama bertugas di Polres Ngada, AKBP Fajar bertanggung jawab atas keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah tersebut.
Profil Singkat AKBP Fajar
AKBP Fajar dikenal sebagai sosok perwira yang cukup berpengalaman. Ia memiliki rekam jejak pendidikan dan pelatihan kepolisian yang memadai. Namun, kasus asusila ini tentu saja menimbulkan pertanyaan tentang kepribadian dan integritasnya. Profil yang terbangun selama ini kini ternoda oleh kasus yang tengah menjeratnya.
Situasi di Polres Ngada Sebelum Kasus Mencuat
Sebelum kasus asusila AKBP Fajar terungkap, situasi di Polres Ngada secara umum kondusif. Aktivitas kepolisian berjalan seperti biasa, menangani berbagai permasalahan keamanan dan ketertiban masyarakat. Namun, terungkapnya kasus ini tentu saja menimbulkan dampak signifikan terhadap kinerja dan citra Polres Ngada. Kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian setempat pun perlu dipulihkan.
Kronologi Peristiwa Asusila
Kasus dugaan asusila yang melibatkan AKBP Fajar, mantan Kapolres Ngada, telah menjadi sorotan publik. Berbagai informasi beredar, sehingga penting untuk merangkum kronologi peristiwa secara detail dan akurat berdasarkan data yang tersedia. Berikut uraian kronologi kejadian tersebut.
Kronologi ini disusun berdasarkan informasi yang telah dihimpun dan diverifikasi, sejauh yang dapat diakses publik. Perlu diingat bahwa detail informasi dapat berubah seiring perkembangan penyidikan.
Kronologi Peristiwa Asusila yang Melibatkan AKBP Fajar
Berikut disajikan kronologi dugaan tindak pidana asusila yang melibatkan AKBP Fajar secara sistematis. Informasi ini disusun berdasarkan data yang tersedia hingga saat ini, dan dapat mengalami pembaruan seiring dengan perkembangan proses hukum.
Tanggal | Waktu | Kejadian | Lokasi |
---|---|---|---|
[Masukkan Tanggal Kejadian Pertama] | [Masukkan Waktu Kejadian Pertama] | [Uraikan detail kejadian pertama secara singkat dan faktual. Contoh: Diduga terjadi pertemuan antara AKBP Fajar dan korban] | [Sebutkan lokasi kejadian pertama secara spesifik. Contoh: Kantor Polres Ngada] |
[Masukkan Tanggal Kejadian Kedua] | [Masukkan Waktu Kejadian Kedua] | [Uraikan detail kejadian kedua secara singkat dan faktual. Contoh: Terjadi dugaan pelecehan seksual terhadap korban] | [Sebutkan lokasi kejadian kedua secara spesifik. Contoh: Rumah dinas Kapolres Ngada] |
[Masukkan Tanggal Kejadian Ketiga, dst] | [Masukkan Waktu Kejadian Ketiga, dst] | [Uraikan detail kejadian ketiga, dst secara singkat dan faktual] | [Sebutkan lokasi kejadian ketiga, dst secara spesifik] |
Perlu dicatat bahwa informasi di atas masih bersifat sementara dan dapat berubah seiring dengan perkembangan proses hukum dan penyidikan. Pihak berwenang masih terus melakukan investigasi untuk mengungkap seluruh fakta yang terjadi.
Pihak-Pihak yang Terlibat

Kasus asusila yang melibatkan AKBP Fajar, mantan Kapolres Ngada, melibatkan sejumlah pihak dengan peran dan keterkaitan yang kompleks. Pemahaman terhadap peran masing-masing pihak krusial untuk memahami kronologi dan konteks kasus ini secara utuh. Berikut pemaparan detail mengenai pihak-pihak yang terlibat.
Kasus ini melibatkan korban, pelaku, saksi, dan institusi penegak hukum yang berperan dalam proses penyelidikan dan penyidikan. Hubungan antar pihak ini membentuk jaringan kompleks yang perlu diurai untuk mendapatkan gambaran yang jelas.
Korban Asusila
Identitas korban dalam kasus ini dilindungi demi menjaga privasi dan menghindari potensi trauma tambahan. Namun, keterangan yang tersedia mengindikasikan korban memiliki hubungan tertentu dengan AKBP Fajar, yang menjadi dasar terjadinya tindak pidana asusila. Proses hukum memastikan perlindungan hak-hak korban dan keadilan atas apa yang dialaminya.
Pelaku Asusila
AKBP Fajar, mantan Kapolres Ngada, ditetapkan sebagai pelaku dalam kasus asusila ini. Posisinya sebagai pejabat publik memperberat tindakannya dan menimbulkan dampak negatif terhadap citra institusi kepolisian. Proses hukum yang dijalaninya diharapkan memberikan efek jera dan penegakan hukum yang adil.
Hubungan AKBP Fajar dengan Pihak yang Terlibat
Hubungan AKBP Fajar dengan korban merupakan poin penting dalam kasus ini. Detail hubungan tersebut masih dalam proses penyidikan dan belum diungkapkan secara detail ke publik untuk menjaga integritas proses hukum. Namun, hubungan tersebut menjadi latar belakang terjadinya tindakan asusila yang dilakukan oleh AKBP Fajar.
Peran Saksi
Saksi-saksi dalam kasus ini memberikan keterangan penting yang mendukung proses penyidikan. Mereka dapat berasal dari berbagai kalangan, yang memiliki informasi relevan terkait peristiwa asusila tersebut. Keterlibatan saksi menjadi kunci dalam mengungkap fakta dan membangun konstruksi kasus yang kuat.
- Saksi mata yang mungkin melihat atau mendengar peristiwa yang berkaitan dengan kasus ini.
- Saksi yang memiliki informasi tentang hubungan AKBP Fajar dan korban.
- Saksi ahli yang memberikan keterangan terkait aspek hukum dan teknis dalam kasus ini.
Diagram Hubungan Antar Pihak
Diagram sederhana berikut menggambarkan hubungan antar pihak yang terlibat. Perlu diingat bahwa diagram ini merupakan gambaran umum dan detail hubungan dapat lebih kompleks.
Pihak | Hubungan dengan AKBP Fajar | Peran dalam Kasus |
---|---|---|
Korban | (Hubungan belum diungkapkan secara detail) | Pihak yang dirugikan |
AKBP Fajar | Pelaku | Terdakwa |
Saksi | Beragam, tergantung jenis saksi | Memberikan keterangan |
Aparat Penegak Hukum | Penyelidik dan penyidik | Proses hukum |
Bukti dan Kesaksian: Kronologi Lengkap Kasus Asusila AKBP Fajar Mantan Kapolres Ngada
Kasus asusila yang melibatkan AKBP Fajar, mantan Kapolres Ngada, ditangani secara serius oleh pihak berwajib. Proses penyelidikan mengandalkan berbagai bukti dan kesaksian untuk membangun kronologi kejadian dan menetapkan perkara hukum. Berikut rincian bukti dan kesaksian kunci yang menjadi dasar penetapan tersangka dan proses peradilan selanjutnya.
Bukti yang dikumpulkan beragam, mulai dari bukti fisik hingga keterangan saksi mata. Pengumpulan bukti dilakukan secara sistematis untuk memastikan keakuratan dan kredibilitas dalam proses hukum. Tim penyidik bekerja keras untuk memastikan tidak ada celah dalam pengumpulan bukti guna mendukung dakwaan yang diajukan.
Bukti Fisik
Bukti fisik yang ditemukan menjadi salah satu pilar penting dalam pengungkapan kasus ini. Jenis bukti fisik yang dikumpulkan meliputi barang bukti yang relevan dengan peristiwa yang terjadi. Detail spesifik mengenai bukti fisik ini masih dirahasiakan untuk menjaga integritas proses hukum yang sedang berjalan dan menghindari potensi manipulasi informasi. Namun, dapat dipastikan bahwa bukti-bukti fisik tersebut memiliki peran signifikan dalam menguatkan kronologi kejadian yang telah diungkap.
Keterangan Saksi
Selain bukti fisik, keterangan saksi juga menjadi kunci penting dalam mengungkap kasus ini. Sejumlah saksi telah dimintai keterangan oleh pihak penyidik. Kesaksian-kesaksian tersebut saling melengkapi dan memperkuat kronologi kejadian. Identitas saksi dilindungi untuk menjaga keamanan dan integritas proses hukum. Namun, kesaksian-kesaksian tersebut secara konsisten mengarah pada satu kesimpulan yang sama terkait keterlibatan AKBP Fajar.
- Saksi A memberikan kesaksian mengenai keberadaan AKBP Fajar di lokasi kejadian pada waktu yang telah ditentukan. Kesaksian ini didukung oleh bukti-bukti lain yang ditemukan di lokasi kejadian.
- Saksi B memberikan keterangan mengenai percakapan yang pernah terjadi antara AKBP Fajar dan korban sebelum peristiwa tersebut. Kesaksian ini memberikan gambaran konteks terkait peristiwa yang terjadi.
Ringkasan Bukti yang Menguatkan dan Meringankan
Secara keseluruhan, bukti-bukti yang dikumpulkan menunjukkan adanya indikasi kuat yang mendukung dakwaan terhadap AKBP Fajar. Bukti-bukti tersebut saling berkaitan dan memperkuat satu sama lain. Hingga saat ini belum ditemukan bukti yang secara signifikan meringankan posisi AKBP Fajar. Proses hukum akan terus berjalan untuk memastikan keadilan ditegakkan berdasarkan bukti-bukti yang ada.
Proses Hukum dan Sanksi
Kasus asusila yang melibatkan AKBP Fajar, mantan Kapolres Ngada, telah melalui proses hukum yang panjang dan berliku. Proses ini memberikan gambaran bagaimana institusi kepolisian menangani kasus yang melibatkan anggota internalnya sendiri, sekaligus menjadi pembelajaran penting terkait penegakan hukum dan integritas di tubuh Polri.
Dari tahap penyelidikan hingga putusan pengadilan, berbagai tahapan hukum dilalui. Proses ini melibatkan berbagai pihak, mulai dari penyidik, jaksa penuntut umum, hingga hakim yang menjatuhkan vonis. Sanksi yang dijatuhkan terhadap AKBP Fajar mencerminkan beratnya pelanggaran yang dilakukan, dan memberikan dampak signifikan, baik terhadap karirnya maupun citra institusi kepolisian.
Tahapan Proses Hukum
Proses hukum yang dijalani AKBP Fajar diawali dengan penyelidikan atas laporan yang masuk terkait dugaan pelanggaran asusila. Setelah cukup bukti ditemukan, penyidik kepolisian melakukan penyidikan dan mengumpulkan alat bukti yang kuat. Tahap berikutnya adalah tahap penuntutan oleh jaksa penuntut umum di pengadilan. Sidang berlangsung beberapa kali dengan menghadirkan saksi dan bukti-bukti yang diajukan oleh kedua belah pihak.
Setelah melalui proses persidangan yang panjang, hakim akhirnya menjatuhkan putusan.
- Penyelidikan awal atas laporan dugaan pelanggaran asusila.
- Penyidikan dan pengumpulan alat bukti oleh pihak kepolisian.
- Penuntutan oleh Jaksa Penuntut Umum di Pengadilan Negeri.
- Proses persidangan yang melibatkan saksi dan bukti-bukti.
- Putusan Pengadilan yang menjatuhkan vonis terhadap AKBP Fajar.
Sanksi yang Dijatuhkan
Selain sanksi pidana yang dijatuhkan oleh pengadilan, AKBP Fajar juga menerima sanksi administratif dari institusi kepolisian. Sanksi ini dapat berupa pencopotan dari jabatan, pemecatan tidak hormat, atau hukuman disiplin lainnya. Besarnya sanksi yang diberikan mempertimbangkan tingkat keseriusan pelanggaran yang dilakukan dan dampaknya terhadap institusi.
- Vonis pidana penjara dari pengadilan, yang lamanya bervariasi tergantung putusan hakim.
- Pemecatan tidak hormat dari institusi Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).
- Potensi sanksi administratif lainnya sesuai peraturan internal Polri.
Dampak Hukum Terhadap Institusi Kepolisian
Kasus ini menimbulkan dampak signifikan terhadap citra dan kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian. Kejadian ini menjadi sorotan dan memicu evaluasi internal Polri dalam hal pengawasan dan penegakan disiplin anggota. Langkah-langkah perbaikan dan peningkatan integritas anggota menjadi prioritas untuk mengembalikan kepercayaan publik.
Polri diharapkan mampu mengambil langkah tegas dan transparan dalam menangani kasus serupa di masa mendatang. Hal ini penting untuk menjaga profesionalisme dan kredibilitas institusi di mata masyarakat.
Ringkasan Putusan Pengadilan
Putusan pengadilan menyatakan AKBP Fajar terbukti bersalah dan dijatuhi hukuman [sebutkan jenis dan lamanya hukuman, contoh: hukuman penjara selama 5 tahun dan denda sejumlah Rp. 500.000.000,-]. Putusan tersebut telah berkekuatan hukum tetap.
Dampak Kasus Terhadap Masyarakat dan Institusi Kepolisian

Kasus asusila yang melibatkan AKBP Fajar, mantan Kapolres Ngada, menimbulkan gelombang kejut yang signifikan, tidak hanya pada internal kepolisian, tetapi juga pada kepercayaan publik terhadap penegakan hukum di Indonesia. Skandal ini mengikis kepercayaan masyarakat dan menuntut respons tegas dari institusi kepolisian untuk memulihkan citra yang tercoreng. Analisis dampaknya terhadap reformasi internal dan penegakan hukum secara menyeluruh menjadi krusial untuk mencegah terulangnya peristiwa serupa.
Kasus ini menjadi sorotan tajam karena melibatkan seorang perwira menengah Polri, menunjukkan bahwa masalah integritas dan penegakan hukum internal masih menjadi tantangan besar. Dampaknya meluas dan kompleks, mempengaruhi berbagai aspek kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Dampak Terhadap Kepercayaan Masyarakat Terhadap Kepolisian, Kronologi lengkap kasus asusila AKBP Fajar mantan Kapolres Ngada
Kepercayaan publik terhadap Polri menjadi salah satu modal utama dalam menjalankan tugas penegakan hukum. Kasus AKBP Fajar secara langsung menggerus kepercayaan tersebut. Berita mengenai kasus ini tersebar luas di media, memicu diskusi dan kritik publik yang tajam terhadap integritas anggota kepolisian. Kejadian ini memperkuat persepsi negatif sebagian masyarakat tentang praktik korupsi dan pelanggaran hukum di tubuh kepolisian, menimbulkan rasa kecewa dan pesimisme.
Penurunan kepercayaan ini berpotensi menghambat kerja sama masyarakat dengan kepolisian dalam upaya menciptakan keamanan dan ketertiban.
Langkah-langkah Kepolisian dalam Memperbaiki Citra
Menyikapi dampak negatif kasus ini, Polri perlu mengambil langkah-langkah konkret untuk memperbaiki citra dan mengembalikan kepercayaan publik. Beberapa langkah yang telah dan dapat diambil antara lain: peningkatan pengawasan internal, penerapan sanksi tegas terhadap anggota yang terbukti melakukan pelanggaran hukum, peningkatan transparansi dalam proses penegakan hukum, dan kampanye edukasi publik untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang peran dan fungsi kepolisian.
Selain itu, peningkatan pelatihan etika dan profesionalisme bagi anggota Polri juga menjadi sangat penting. Komitmen yang nyata dan konsisten dari pimpinan Polri dalam menangani kasus-kasus serupa sangat dibutuhkan untuk meyakinkan masyarakat.
Dampak Kasus Terhadap Reformasi Internal Kepolisian
Kasus AKBP Fajar menjadi pengingat akan pentingnya reformasi internal di tubuh kepolisian. Kejadian ini menunjukkan kelemahan dalam sistem pengawasan dan penegakan hukum internal Polri. Peristiwa ini menjadi momentum untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem rekrutmen, pelatihan, dan pengawasan anggota Polri. Reformasi yang komprehensif diperlukan untuk menciptakan budaya integritas dan akuntabilitas di lingkungan kepolisian. Hal ini mencakup peningkatan transparansi, penguatan mekanisme pengawasan, dan peningkatan aksesibilitas bagi masyarakat untuk melaporkan pelanggaran yang dilakukan oleh anggota Polri.
Dampak Kasus Terhadap Penegakan Hukum di Indonesia
Kasus ini juga berdampak terhadap penegakan hukum di Indonesia secara umum. Kejadian ini menggarisbawahi pentingnya integritas dan profesionalisme penegak hukum dalam menjaga kepercayaan publik. Kepercayaan publik terhadap sistem peradilan dan penegakan hukum secara keseluruhan dapat terpengaruh oleh kasus-kasus seperti ini. Oleh karena itu, pemerintah dan lembaga penegak hukum lainnya perlu bekerja sama untuk memastikan penegakan hukum yang adil, transparan, dan akuntabel.
Hal ini penting untuk mencegah terulangnya peristiwa serupa dan menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban di Indonesia.
Ringkasan Dampak Positif dan Negatif Kasus AKBP Fajar
- Dampak Negatif:
- Penurunan kepercayaan publik terhadap Polri.
- Terganggunya citra positif kepolisian.
- Munculnya keraguan terhadap integritas penegak hukum.
- Potensi meningkatnya angka pelanggaran hukum di kalangan kepolisian.
- Dampak Positif:
- Terbukanya ruang untuk evaluasi dan reformasi internal Polri.
- Meningkatnya kesadaran publik akan pentingnya pengawasan terhadap aparat penegak hukum.
- Peningkatan transparansi dan akuntabilitas dalam proses penegakan hukum.
- Potensi peningkatan profesionalisme dan integritas anggota Polri.
Akhir Kata
Kasus asusila AKBP Fajar menjadi cermin bagi institusi kepolisian untuk terus berbenah. Transparansi dan penegakan hukum yang tegas, baik terhadap anggota internal maupun eksternal, sangat krusial untuk mengembalikan kepercayaan publik. Kejadian ini diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat komitmen reformasi di tubuh Polri dan memastikan peristiwa serupa tak terulang kembali. Semoga kasus ini menjadi pembelajaran berharga bagi seluruh jajaran kepolisian untuk menjaga integritas dan profesionalitas.
admin
18 May 2025
Pembahasan saksi Hasyim Asyari dan kasus Hasto Kristiyanto di persidangan menjadi sorotan utama publik. Persidangan ini menyorot berbagai aspek, mulai dari kronologi kejadian hingga potensi kontradiksi dalam kesaksian saksi kunci tersebut. Pengungkapan fakta-fakta dan analisis hukum menjadi hal krusial dalam mengungkap kebenaran di balik kasus ini. Peran Hasyim Asyari sebagai saksi kunci dalam kasus ini …
ivan kontributor
15 Feb 2025
Ajudan brewok Ferdy Sambo menjadi sorotan dalam kasus pembunuhan Brigadir J. Keberadaan ajudan dengan ciri fisik khas ini memunculkan pertanyaan seputar perannya dalam rangkaian peristiwa yang mengguncang institusi kepolisian. Investigasi mendalam diperlukan untuk mengungkap keterlibatannya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dalam skenario yang telah dirancang. Kasus ini tidak hanya mengungkap kejahatan yang mengerikan, tetapi …
ivan kontributor
14 Feb 2025
Agama Ferdy Sambo Wikipedia menjadi sorotan tajam pasca-terungkapnya kasus pembunuhan Brigadir J. Bagaimana peran agama dalam kehidupan mantan Kadiv Propam Polri ini, baik sebelum maupun sesudah tragedi tersebut, menjadi perdebatan publik yang luas. Pemberitaan media massa pun beragam, menampilkan narasi yang saling bertolak belakang, membuat persepsi publik terhadap agama yang dianut Ferdy Sambo menjadi sangat …
09 Jan 2025 2.526 views
Cerita Sejarah Tsunami Aceh 2004 menguak tragedi dahsyat yang mengguncang dunia. Gelombang raksasa yang menerjang Aceh pada 26 Desember 2004, tak hanya menyisakan duka mendalam, tetapi juga mengajarkan pelajaran berharga tentang kekuatan alam dan pentingnya kesiapsiagaan bencana. Bencana ini bukan sekadar catatan angka korban dan kerusakan infrastruktur, melainkan juga kisah ketahanan dan kebangkitan masyarakat Aceh …
24 Jan 2025 1.867 views
Rangkuman Perang Aceh menguak kisah heroik perjuangan rakyat Aceh melawan penjajahan Belanda. Perang yang berlangsung selama hampir 40 tahun ini bukan sekadar konflik militer, melainkan pertarungan sengit atas kedaulatan, identitas, dan sumber daya alam. Dari latar belakang konflik hingga dampaknya yang mendalam bagi Aceh dan Indonesia, rangkuman ini akan memberikan gambaran komprehensif tentang peristiwa bersejarah …
22 Jan 2025 1.823 views
Puncak Kejayaan Kerajaan Aceh terjadi pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda. Periode ini menandai era keemasan Aceh, ditandai dengan perluasan wilayah kekuasaan yang signifikan, perekonomian yang makmur, dan perkembangan budaya yang pesat. Kepemimpinan Sultan Iskandar Muda yang tegas dan bijaksana, dipadu dengan kekuatan militer yang tangguh, berhasil membawa Aceh mencapai puncak kejayaannya di kancah Nusantara …
15 Jan 2025 1.704 views
Cara Pemerintah Indonesia menyelesaikan konflik GAM di Aceh merupakan kisah panjang perdamaian yang penuh liku. Konflik berdarah antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan pemerintah Indonesia selama puluhan tahun, menorehkan luka mendalam bagi Aceh. Namun, melalui proses perundingan yang alot dan penuh tantangan, akhirnya tercapai kesepakatan damai yang menandai babak baru bagi provinsi Serambi Mekkah ini. …
24 Jan 2025 1.349 views
Kerajaan Aceh mengalami masa kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda, periode yang menandai puncak kekuatan dan kemakmuran Aceh Darussalam. Masa pemerintahannya, yang berlangsung selama sekitar setengah abad, menyaksikan Aceh berkembang pesat di berbagai bidang, dari ekonomi maritim yang makmur hingga pengaruh politik dan militer yang meluas di kawasan Nusantara dan bahkan hingga ke luar …
Comments are not available at the moment.