Home » Analisis Pasar Keuangan » Faktor-faktor yang Membuat Investor Salah Menilai Trump

Faktor-faktor yang Membuat Investor Salah Menilai Trump

admin 13 Mar 2025 26

Faktor-faktor yang Membuat Investor Salah Menilai Trump menjadi sorotan menarik. Kepemimpinan Donald Trump, yang ditandai dengan gaya populis dan kebijakan ekonomi yang tak biasa, menciptakan ketidakpastian besar di pasar. Bagaimana media membentuk persepsi, bagaimana kebijakan ekonomi berdampak, dan bagaimana gaya kepemimpinannya memengaruhi keputusan investasi menjadi teka-teki yang perlu diurai. Analisis mendalam diperlukan untuk memahami bagaimana investor, terkadang, salah mengartikan sinyal-sinyal pasar di tengah dinamika pemerintahan Trump.

Dari kebijakan proteksionisme hingga cuitan di Twitter, setiap tindakan Trump memicu reaksi pasar yang beragam dan tak terduga. Studi ini akan menelusuri berbagai faktor—dari persepsi publik yang dipengaruhi media, dampak kebijakan ekonomi, gaya kepemimpinan yang kontroversial, hingga dinamika geopolitik—yang berkontribusi pada kesalahan penilaian investor terhadap kinerja ekonomi dan pasar di bawah pemerintahan Trump. Analisis ini akan mengungkap bagaimana faktor-faktor tersebut saling terkait dan membentuk gambaran yang kompleks tentang hubungan antara politik, ekonomi, dan pasar keuangan.

Persepsi Publik dan Media terhadap Trump

Kepemimpinan Donald Trump selama masa jabatannya sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) menimbulkan respons yang beragam dan kompleks di kalangan investor. Persepsi publik dan liputan media memainkan peran krusial dalam membentuk penilaian investor terhadap kebijakan ekonomi Trump dan prospek investasi di AS. Analisis mendalam terhadap dinamika ini penting untuk memahami mengapa beberapa investor salah menilai dampak kebijakan Trump.

Pengaruh Media terhadap Persepsi Investor Mengenai Kepemimpinan Trump, Faktor-faktor yang membuat investor salah menilai Trump

Media massa, baik media cetak, televisi, maupun media online, memiliki kekuatan besar dalam membentuk opini publik, termasuk persepsi investor. Liputan media yang positif cenderung meningkatkan kepercayaan investor terhadap pemerintahan Trump dan mendorong investasi, sementara liputan negatif dapat memicu kepanikan dan penjualan aset. Sifat dan sudut pandang liputan media, termasuk pemilihan kata dan framing berita, berpengaruh signifikan terhadap interpretasi investor terhadap kebijakan dan tindakan Trump.

Narasi Dominan Media Mengenai Kebijakan Ekonomi Trump dan Dampaknya pada Investor

Narasi dominan yang disebarluaskan media mengenai kebijakan ekonomi Trump seringkali terpolarisasi. Beberapa media menekankan kebijakan-kebijakan seperti pemotongan pajak korporasi dan deregulasi sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi, sementara media lain lebih fokus pada peningkatan defisit anggaran dan ketidakpastian kebijakan yang ditimbulkan oleh retorika Trump. Perbedaan penekanan ini secara langsung mempengaruhi bagaimana investor menafsirkan dampak kebijakan Trump terhadap portofolio investasi mereka.

Contohnya, fokus pada pemotongan pajak dapat mendorong investor untuk berinvestasi di sektor-sektor yang diuntungkan oleh kebijakan tersebut, sementara fokus pada defisit anggaran dapat membuat investor lebih berhati-hati.

Dampak Sentimen Publik terhadap Trump pada Keputusan Investasi

Sentimen publik terhadap Trump juga secara langsung memengaruhi keputusan investasi. Tingkat kepercayaan publik yang tinggi terhadap Trump dan pemerintahannya cenderung menciptakan iklim investasi yang positif, sementara sentimen negatif dapat menyebabkan penurunan investasi. Survei opini publik dan indeks kepercayaan konsumen dapat memberikan indikasi mengenai sentimen publik dan potensinya untuk memengaruhi pasar saham. Misalnya, tingkat persetujuan publik yang rendah terhadap Trump mungkin berkorelasi dengan penurunan investasi asing di AS.

Perbandingan Liputan Media Positif dan Negatif terhadap Trump dan Korelasinya dengan Fluktuasi Pasar Saham

Periode Liputan Media Positif (%) Liputan Media Negatif (%) Perubahan Indeks S&P 500
Januari 2017 – Juni 2017 60 40 +10%
Juli 2017 – Desember 2017 50 50 +5%
Januari 2018 – Juni 2018 40 60 -5%

Catatan: Data dalam tabel di atas merupakan ilustrasi dan tidak mencerminkan data riil. Analisis yang lebih komprehensif memerlukan studi empiris yang lebih mendalam.

Pengaruh Framing Berita Mengenai Trump terhadap Kepercayaan Investor

Cara media membingkai berita mengenai Trump sangat berpengaruh terhadap kepercayaan investor. Framing berita yang menekankan aspek positif kebijakan Trump dapat meningkatkan kepercayaan investor, sementara framing yang menekankan aspek negatif dapat menurunkan kepercayaan. Misalnya, framing berita yang fokus pada penciptaan lapangan kerja akibat kebijakan Trump akan lebih positif daripada framing yang fokus pada peningkatan utang nasional. Perbedaan framing ini dapat menciptakan persepsi yang berbeda di kalangan investor, dan selanjutnya memengaruhi keputusan investasi mereka.

Kebijakan Ekonomi Trump dan Dampaknya

Kebijakan ekonomi Donald Trump selama masa kepresidenannya (2017-2021) menandai perubahan signifikan dalam lanskap ekonomi Amerika Serikat dan berdampak luas pada pasar global. Program-programnya, yang seringkali dikarakterisasi oleh pendekatan proteksionis dan deregulasi, memicu reaksi beragam di kalangan investor dan memunculkan ketidakpastian yang signifikan. Analisis mendalam terhadap kebijakan-kebijakan tersebut penting untuk memahami bagaimana investor, baik domestik maupun internasional, menilai dan merespon perubahan tersebut.

Kebijakan ekonomi Trump didominasi oleh tiga pilar utama: deregulasi, pemotongan pajak, dan proteksionisme. Ketiga pilar ini saling terkait dan berdampak signifikan pada berbagai sektor investasi, menghasilkan dampak yang kompleks dan seringkali tidak terduga.

Deregulasi dan Dampaknya terhadap Investasi

Salah satu janji kampanye Trump yang paling menonjol adalah deregulasi. Pemerintahannya secara aktif memangkas peraturan di berbagai sektor, termasuk lingkungan, keuangan, dan energi. Tujuannya adalah untuk merangsang pertumbuhan ekonomi dengan mengurangi beban birokrasi pada bisnis. Namun, dampaknya terhadap investasi bersifat ganda. Di satu sisi, deregulasi dapat menurunkan biaya operasional dan meningkatkan profitabilitas perusahaan, sehingga menarik investasi baru.

Di sisi lain, pengurangan peraturan lingkungan, misalnya, dapat menimbulkan kekhawatiran mengenai dampak lingkungan jangka panjang dan berpotensi mengurangi daya tarik investasi yang berorientasi pada keberlanjutan. Ketidakpastian mengenai dampak jangka panjang deregulasi ini menciptakan tantangan bagi perencanaan investasi jangka panjang.

Proteksionisme dan Keputusan Investasi Asing

Kebijakan proteksionis Trump, yang ditandai dengan penerapan tarif impor pada berbagai barang, secara signifikan mempengaruhi keputusan investasi asing. Tarif tersebut meningkatkan biaya produksi bagi perusahaan asing yang beroperasi di AS atau yang mengekspor ke AS, mengurangi daya saing mereka dan berpotensi menghambat investasi baru. Sebagai contoh, perang dagang dengan China menyebabkan ketidakpastian bagi perusahaan-perusahaan yang bergantung pada rantai pasokan global, sehingga menunda atau membatalkan rencana investasi.

Hal ini juga mendorong beberapa perusahaan untuk memindahkan operasi mereka ke negara lain yang menawarkan lingkungan investasi yang lebih stabil dan prediktif.

Kebijakan Pajak dan Profitabilitas Perusahaan

Pemotongan pajak yang signifikan pada tahun 2017 merupakan kebijakan ekonomi utama Trump lainnya. Pemotongan ini bertujuan untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan dan merangsang investasi. Meskipun pemotongan pajak memang meningkatkan profitabilitas beberapa perusahaan dan mendorong investasi jangka pendek, dampaknya terhadap investasi jangka panjang masih diperdebatkan. Beberapa argumen menunjukkan bahwa peningkatan profitabilitas tersebut tidak selalu diterjemahkan menjadi peningkatan investasi yang substansial, sementara sebagian lainnya berpendapat bahwa pemotongan pajak tersebut membantu mengurangi ketidakpastian dan mendorong pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Perubahan Indikator Ekonomi Makro Selama Pemerintahan Trump

Indikator 2016 2017 2018 2019 2020
Pertumbuhan PDB (%) 1.5 2.3 2.9 2.2 -3.5
Inflasi (%) 1.2 2.1 2.4 1.8 1.4
Pengangguran (%) 4.7 4.4 3.9 3.6 8.1
Defisit Anggaran (dalam triliun USD) 0.55 0.66 0.98 0.98 3.1

Catatan: Data merupakan perkiraan dan dapat bervariasi tergantung sumber. Angka-angka ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran umum tentang tren ekonomi selama periode tersebut.

Ketidakpastian Kebijakan dan Perencanaan Investasi Jangka Panjang

Salah satu faktor utama yang mempengaruhi keputusan investasi selama pemerintahan Trump adalah ketidakpastian kebijakan. Perubahan mendadak dalam kebijakan perdagangan, ancaman penerapan tarif baru, dan retorika yang seringkali tidak konsisten menciptakan lingkungan yang tidak stabil bagi investor. Ketidakpastian ini membuat perencanaan investasi jangka panjang menjadi sangat sulit, karena perusahaan enggan untuk membuat komitmen investasi besar dalam lingkungan yang penuh ketidakpastian.

Kondisi ini memaksa perusahaan untuk lebih berhati-hati dan lebih fokus pada investasi jangka pendek yang lebih mudah diadaptasi terhadap perubahan kebijakan yang tiba-tiba.

Gaya Kepemimpinan dan Pengambilan Keputusan Trump: Faktor-faktor Yang Membuat Investor Salah Menilai Trump

Gaya kepemimpinan Donald Trump yang populis dan cenderung tidak konvensional selama masa kepresidenannya (2017-2021) menimbulkan ketidakpastian yang signifikan bagi pasar keuangan global. Ketidakstabilan politik yang ia ciptakan, dipadukan dengan penggunaan media sosial yang kontroversial, secara langsung memengaruhi kepercayaan investor dan fluktuasi nilai aset.

Pengaruh Populisme terhadap Kepercayaan Investor

Populisme Trump, ditandai dengan retorika anti-establishment dan janji-janji yang seringkali bertolak belakang dengan kebijakan ekonomi konvensional, menciptakan lingkungan investasi yang bergejolak. Investor asing, khususnya, cenderung lebih berhati-hati dalam menanamkan modal di tengah ketidakpastian kebijakan yang mungkin berubah secara drastis. Kepercayaan investor yang rapuh ini tercermin dalam fluktuasi pasar saham, yang seringkali merespons pernyataan atau kebijakan Trump dengan reaksi yang cepat dan signifikan.

Ketidakstabilan Politik dan Pasar Saham

Pernyataan-pernyataan kontroversial dan kebijakan-kebijakan yang tidak terduga dari pemerintahan Trump menciptakan ketidakstabilan politik yang berdampak langsung pada pasar saham. Ketidakpastian ini menyebabkan volatilitas yang tinggi, membuat investor sulit memprediksi arah pasar dan mengambil keputusan investasi yang tepat. Contohnya, ancaman perang dagang dengan China berulang kali memicu penurunan tajam di bursa saham global.

Dampak Tweet dan Pernyataan Publik terhadap Nilai Aset

Penggunaan Twitter oleh Trump sebagai alat komunikasi publik yang utama seringkali memicu reaksi pasar yang cepat dan dramatis. Tweet-tweet yang berisi ancaman, kritik, atau bahkan pujian terhadap perusahaan atau negara tertentu dapat menyebabkan perubahan signifikan dalam nilai aset terkait. Contohnya, tweet Trump yang mengkritik perusahaan tertentu dapat menyebabkan penurunan harga saham perusahaan tersebut dalam waktu singkat.

Tweet-tweet Presiden Trump seringkali memiliki dampak langsung dan signifikan terhadap pasar keuangan, menyebabkan volatilitas yang tinggi dan ketidakpastian bagi investor. Penggunaan media sosial yang tidak terduga ini telah menciptakan lingkungan investasi yang unik dan penuh tantangan.

Pengaruh Pendekatan Negosiasi Internasional terhadap Sentimen Pasar

Pendekatan Trump yang tidak konvensional dalam negosiasi internasional, seperti penarikan diri dari Perjanjian Trans-Pasifik (TPP) dan Perjanjian Iklim Paris, menciptakan ketidakpastian geopolitik yang memengaruhi sentimen pasar. Investor khawatir akan dampak kebijakan-kebijakan tersebut terhadap perdagangan global dan stabilitas ekonomi internasional. Ketidakpastian ini dapat menyebabkan investor menarik investasi mereka dan mencari aset yang lebih aman, sehingga menekan pertumbuhan ekonomi global.

Faktor-faktor Geopolitik dan Internasional

Kepemimpinan Donald Trump ditandai oleh pendekatan kebijakan luar negeri yang non-konvensional, menimbulkan ketidakpastian yang signifikan bagi investor global. Perubahan mendadak dalam aliansi, perjanjian perdagangan, dan retorika terhadap negara lain menciptakan lingkungan investasi yang volatil dan sulit diprediksi. Analisis faktor-faktor geopolitik dan internasional berikut ini akan menguraikan bagaimana hal ini mempengaruhi penilaian investor terhadap risiko dan peluang investasi.

Hubungan internasional yang tegang di bawah pemerintahan Trump menciptakan ketidakstabilan yang berdampak luas pada pasar keuangan global. Ketidakpastian ini memengaruhi keputusan investasi, baik dalam hal alokasi aset maupun penentuan harga. Investor seringkali merespon dengan sikap wait-and-see, menunda keputusan investasi hingga situasi menjadi lebih jelas.

Persepsi Investor terhadap Stabilitas Politik Internasional

Persepsi investor terhadap stabilitas politik internasional di bawah kepemimpinan Trump umumnya negatif. Kebijakan “America First” yang dianutnya, ditandai dengan penarikan diri dari perjanjian internasional seperti Perjanjian Iklim Paris dan Perjanjian Trans-Pasifik (TPP), memicu kekhawatiran akan meningkatnya proteksionisme dan penurunan kerja sama global. Hal ini membuat investor ragu terhadap stabilitas sistem perdagangan multilateral dan berdampak pada kepercayaan terhadap pasar global.

Retorika keras Trump terhadap beberapa negara juga meningkatkan sentimen negatif, memperburuk ketidakpastian bagi investor yang beroperasi di pasar internasional.

Dampak Kebijakan Luar Negeri Trump terhadap Sektor Ekonomi Tertentu

Kebijakan luar negeri Trump berdampak signifikan terhadap sektor ekonomi tertentu. Misalnya, perang dagang dengan China berdampak negatif pada sektor manufaktur dan teknologi di Amerika Serikat, serta di negara-negara lain yang terdampak rantai pasok global. Di sisi lain, beberapa sektor, seperti energi, mengalami keuntungan sementara akibat kebijakan yang mengutamakan produksi domestik. Namun, ketidakpastian yang ditimbulkan oleh kebijakan tersebut membuat perencanaan investasi jangka panjang menjadi lebih sulit bagi semua sektor.

Reaksi Pasar terhadap Peristiwa Geopolitik Utama

Berikut tabel yang membandingkan reaksi pasar terhadap beberapa peristiwa geopolitik utama selama pemerintahan Trump:

Peristiwa Reaksi Pasar Saham (Indeks S&P 500) Reaksi Pasar Mata Uang (USD/EUR) Penjelasan Singkat
Penarikan AS dari Perjanjian Iklim Paris Penurunan ringan Penguatan USD yang sementara Reaksi pasar relatif terbatas, mungkin karena pasar telah mengantisipasi keputusan tersebut.
Mulai Perang Dagang AS-China Penurunan signifikan Volatilitas tinggi, cenderung melemahnya USD Ketidakpastian yang tinggi mengenai dampak perang dagang memicu penjualan aset berisiko.
Kunjungan Trump ke Korea Utara Kenaikan ringan Stabil Harapan akan de-eskalasi ketegangan geopolitik di Semenanjung Korea.

Catatan: Reaksi pasar dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor lain selain peristiwa geopolitik utama. Tabel ini hanya memberikan gambaran umum.

Ketidakpastian Geopolitik dan Aliran Modal Investasi

Ketidakpastian geopolitik yang ditimbulkan oleh kebijakan Trump secara signifikan memengaruhi aliran modal investasi. Investor cenderung menghindari investasi di negara-negara atau sektor yang dianggap berisiko tinggi akibat kebijakan luar negeri yang tidak menentu. Hal ini menyebabkan penurunan investasi asing langsung (FDI) di beberapa negara dan pengalihan investasi ke pasar yang dianggap lebih stabil. Ketidakpastian juga dapat menyebabkan volatilitas yang lebih tinggi di pasar keuangan, sehingga investor mencari aset safe-haven seperti obligasi pemerintah AS.

Analisis Sentimen Pasar dan Indikator Ekonomi

Keberhasilan atau kegagalan seorang pemimpin negara dalam mengelola perekonomian seringkali tercermin dalam sentimen pasar dan pergerakan indikator ekonomi kunci. Hal ini berlaku pula pada masa pemerintahan Donald Trump. Analisis mendalam terhadap sentimen pasar dan indikator ekonomi kunci dapat memberikan gambaran yang lebih akurat mengenai bagaimana investor menilai kinerja ekonomi di bawah kepemimpinannya, dan di mana letak kesalahan penilaian mereka.

Respons Pasar terhadap Kebijakan dan Pernyataan Trump

Sentimen pasar terhadap kebijakan dan pernyataan Trump sangatlah dinamis dan seringkali bergejolak. Pada awal masa pemerintahannya, sentimen positif ditunjukkan oleh kenaikan indeks saham, didorong oleh janji-janji pemotongan pajak dan deregulasi. Namun, sentimen ini seringkali berubah drastis merespon kebijakan-kebijakan kontroversial, seperti perang dagang dengan Tiongkok, yang mengakibatkan ketidakpastian dan volatilitas pasar. Pernyataan-pernyataan Trump yang tak terduga juga kerap memicu reaksi pasar yang signifikan, baik positif maupun negatif, tergantung pada interpretasi pasar terhadap pernyataan tersebut.

Contohnya, pengumuman kebijakan yang tiba-tiba melalui media sosial seringkali menciptakan guncangan di pasar finansial.

Indikator Ekonomi Kunci yang Dipengaruhi Pemerintahan Trump

Sejumlah indikator ekonomi kunci sangat dipengaruhi oleh kebijakan-kebijakan pemerintahan Trump. Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB), tingkat pengangguran, inflasi, dan nilai tukar dolar AS merupakan beberapa di antaranya. Pemotongan pajak korporasi, misalnya, diharapkan dapat mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi, tercermin dalam peningkatan PDB. Namun, dampaknya terhadap inflasi dan nilai tukar dolar AS perlu dipertimbangkan secara komprehensif. Sementara itu, kebijakan proteksionis seperti perang dagang dapat memengaruhi pertumbuhan ekspor dan impor, serta tingkat pengangguran di sektor-sektor tertentu.

Penggunaan Indikator Ekonomi untuk Menilai Kinerja Ekonomi

Investor menggunakan berbagai indikator ekonomi untuk menilai kinerja ekonomi di bawah pemerintahan Trump. Mereka menganalisis data PDB untuk mengukur pertumbuhan ekonomi, data pengangguran untuk menilai kesehatan pasar tenaga kerja, dan data inflasi untuk memantau stabilitas harga. Selain itu, mereka juga memperhatikan indikator-indikator kepercayaan konsumen dan bisnis, yang memberikan gambaran mengenai sentimen ekonomi secara keseluruhan. Penggunaan data-data ini memungkinkan investor untuk membentuk ekspektasi terhadap arah perekonomian dan menyesuaikan strategi investasi mereka.

Korelasi antara Indikator Ekonomi dan Kepercayaan Investor

Grafik yang menggambarkan korelasi antara indikator ekonomi kunci (misalnya, pertumbuhan PDB dan tingkat pengangguran) dan indeks kepercayaan investor (misalnya, indeks kepercayaan konsumen) selama pemerintahan Trump akan menunjukkan hubungan yang kompleks dan tidak selalu linier. Pada periode tertentu, peningkatan pertumbuhan PDB mungkin diiringi oleh peningkatan kepercayaan investor. Namun, pada periode lain, ketidakpastian politik atau kebijakan yang kontroversial dapat menurunkan kepercayaan investor meskipun pertumbuhan PDB tetap positif.

Grafik tersebut akan menampilkan fluktuasi yang signifikan, mencerminkan dinamika sentimen pasar dan responsnya terhadap kebijakan-kebijakan ekonomi pemerintahan Trump. Secara visual, grafik ini dapat berupa garis waktu yang menampilkan pergerakan beberapa indikator ekonomi dan indeks kepercayaan investor, ditampilkan dalam skala yang sesuai, dengan warna berbeda untuk setiap indikator untuk memudahkan pemahaman.

Skenario Alternatif Penilaian Investor terhadap Trump

Untuk menilai Trump secara lebih akurat, investor perlu mempertimbangkan faktor-faktor yang lebih luas daripada hanya indikator ekonomi makro. Analisis yang lebih komprehensif harus mencakup faktor-faktor kualitatif, seperti stabilitas politik, kepastian kebijakan, dan kepercayaan global terhadap Amerika Serikat. Model prediksi yang lebih canggih, yang menggabungkan data ekonomi dengan data sentimen pasar dan faktor-faktor politik, dapat memberikan penilaian yang lebih akurat.

Contohnya, model tersebut dapat mempertimbangkan dampak pernyataan-pernyataan Trump terhadap kepercayaan investor dan bagaimana hal itu memengaruhi keputusan investasi. Dengan demikian, investor dapat mengurangi kesalahan penilaian yang disebabkan oleh ketergantungan semata pada indikator ekonomi makro dan mempertimbangkan konteks yang lebih luas.

Penutupan Akhir

Kesimpulannya, kesalahan penilaian investor terhadap Donald Trump bukanlah semata-mata karena kurangnya informasi, tetapi juga karena kompleksitas faktor yang saling terkait. Persepsi publik yang dibentuk oleh media, kebijakan ekonomi yang penuh ketidakpastian, gaya kepemimpinan yang populis, dan dinamika geopolitik internasional semuanya berperan dalam membentuk sentimen pasar dan keputusan investasi. Memahami interaksi kompleks ini penting bagi investor untuk membuat penilaian yang lebih akurat dan mengurangi risiko investasi di masa depan.

Ketidakpastian tetap menjadi tantangan utama, menunjukkan perlunya analisis yang lebih holistik dan pemahaman yang lebih mendalam tentang konteks politik dan ekonomi dalam pengambilan keputusan investasi.

Pertanyaan yang Sering Muncul

Apakah hanya investor asing yang salah menilai Trump?

Tidak, baik investor domestik maupun asing sama-sama dapat salah menilai dampak kebijakan dan tindakan Trump.

Bagaimana peran teknologi dalam kesalahan penilaian ini?

Penyebaran informasi cepat melalui media sosial, seperti Twitter, dapat memperkuat bias dan mempercepat reaksi pasar yang emosional.

Apakah ada indikator yang dapat memprediksi reaksi pasar terhadap tindakan Trump?

Tidak ada indikator tunggal yang sempurna. Namun, kombinasi analisis sentimen pasar, indikator ekonomi makro, dan peristiwa geopolitik dapat memberikan gambaran yang lebih komprehensif.

Comments are not available at the moment.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*

*

*

Related post
Hubungan IHSG, Suku Bunga, dan Likuiditas Perbankan

admin

02 Mar 2025

Hubungan antara IHSG, suku bunga, dan likuiditas perbankan – Hubungan IHSG, suku bunga, dan likuiditas perbankan merupakan simpul penting dalam dinamika ekonomi Indonesia. Pergerakan IHSG, barometer perekonomian nasional, sangat dipengaruhi oleh kebijakan moneter, khususnya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI). Kenaikan suku bunga misalnya, dapat menekan inflasi namun berpotensi mengurangi daya beli investor dan menurunkan …