- Kriminalitas AcehMotif Pembunuhan Warga Aceh Investigasi Mendalam
- Pertumbuhan dan PerkembanganFaktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
- OlahragaDukungan untuk Pemain U-20 Pancurbatu yang Dipaksa
- Kimia SMAHukum Dasar Kimia Kelas 10 Panduan Lengkap
- Pendidikan dan PemudaTujuan Gerakan Pramuka Membangun Generasi Unggul
Dampak Banjir Aceh Barat Selatan menurut Prakiraan BMKG
Dampak Banjir Aceh Barat Selatan menurut Prakiraan BMKG menjadi sorotan. Prakiraan cuaca BMKG menunjukkan potensi banjir signifikan di Aceh Barat Selatan, didorong oleh faktor cuaca ekstrem seperti curah hujan tinggi dan pasang laut. Wilayah ini, dengan kondisi geografisnya yang rentan, berulang kali dilanda banjir dalam beberapa tahun terakhir, menimbulkan dampak luas terhadap infrastruktur, perekonomian, dan kehidupan masyarakat.
Ancaman banjir bukan hanya merusak infrastruktur vital seperti jalan, jembatan, dan fasilitas umum, tetapi juga mengganggu sistem transportasi, akses layanan kesehatan dan pendidikan, serta mata pencaharian penduduk, terutama petani dan nelayan. Studi lebih lanjut diperlukan untuk memahami sepenuhnya dampak jangka panjang dari bencana ini dan merumuskan strategi mitigasi yang efektif.
Prakiraan BMKG Mengenai Banjir Aceh Barat Selatan
Aceh Barat Selatan, wilayah yang dikenal dengan keindahan alamnya, juga memiliki kerentanan terhadap bencana alam, khususnya banjir. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) secara rutin mengeluarkan prakiraan cuaca yang mencakup potensi bencana hidro-meteorologi, termasuk banjir. Pemahaman terhadap prakiraan ini krusial untuk mitigasi dan kesiapsiagaan masyarakat setempat.
Potensi banjir di Aceh Barat Selatan, menurut prakiraan BMKG, dipengaruhi oleh beberapa faktor utama. Intensitas curah hujan yang tinggi dalam periode waktu singkat merupakan pemicu utama. Kondisi topografi wilayah yang sebagian besar berupa daerah aliran sungai (DAS) yang curam dan sempit memperparah situasi. Sistem drainase yang kurang memadai di beberapa kawasan juga berkontribusi terhadap genangan air yang berpotensi menjadi banjir.
Faktor Cuaca Penyebab Banjir Aceh Barat Selatan
Selain curah hujan tinggi, faktor cuaca lain yang perlu diperhatikan adalah kecepatan angin dan kelembaban udara. Angin kencang dapat meningkatkan gelombang laut dan berpotensi menyebabkan banjir rob di daerah pesisir. Kelembaban udara yang tinggi dapat meningkatkan potensi hujan lebat dalam waktu yang relatif singkat. Perubahan iklim global juga dipercaya semakin meningkatkan frekuensi dan intensitas kejadian ekstrem cuaca, termasuk curah hujan tinggi yang memicu banjir.
Riwayat Banjir Aceh Barat Selatan (5 Tahun Terakhir)
Data riwayat banjir sangat penting dalam memahami pola dan tren bencana ini. Informasi ini membantu dalam perencanaan mitigasi dan penanggulangan banjir yang lebih efektif. Berikut data riwayat banjir Aceh Barat Selatan dalam lima tahun terakhir (data ilustrasi, perlu diverifikasi dengan sumber resmi BMKG):
Tahun | Bulan | Tingkat Keparahan | Penyebab |
---|---|---|---|
2019 | November | Sedang | Hujan lebat dan meluapnya Sungai Krueng Aceh |
2020 | Desember | Ringan | Hujan deras di hulu sungai |
2021 | Januari | Berat | Hujan ekstrem dan limpasan air dari daerah pegunungan |
2022 | Oktober | Sedang | Banjir rob dan hujan lebat |
2023 | Maret | Ringan | Hujan deras lokal |
Wilayah Rentan Banjir di Aceh Barat Selatan
Berdasarkan prakiraan BMKG dan data historis, beberapa wilayah di Aceh Barat Selatan memiliki tingkat kerentanan yang lebih tinggi terhadap banjir. Wilayah-wilayah yang berada di dekat aliran sungai utama, khususnya di daerah dataran rendah, memiliki risiko yang lebih besar. Kawasan pesisir juga rentan terhadap banjir rob, terutama saat terjadi pasang laut tinggi bertepatan dengan hujan lebat.
Kondisi Geografis Aceh Barat Selatan yang Mempengaruhi Potensi Banjir
Aceh Barat Selatan memiliki kondisi geografis yang kompleks, dengan sebagian besar wilayahnya berupa daerah perbukitan dan pegunungan. Kondisi ini menyebabkan aliran sungai yang cenderung deras dan cepat, sehingga meningkatkan risiko banjir ketika terjadi hujan lebat. Adanya daerah aliran sungai (DAS) yang sempit dan curam juga mempercepat aliran air menuju daerah hilir, sehingga memperbesar potensi banjir di daerah pemukiman.
Dampak Banjir terhadap Infrastruktur Aceh Barat Selatan

Banjir yang melanda Aceh Barat Selatan, sebagaimana diperkirakan BMKG, menimbulkan dampak signifikan terhadap infrastruktur daerah tersebut. Kerusakan infrastruktur bukan hanya menimbulkan kerugian materiil, tetapi juga menghambat roda perekonomian dan aksesibilitas layanan publik. Analisis dampak ini krusial untuk perencanaan mitigasi dan pemulihan pasca-banjir.
Infrastruktur Vital yang Terdampak Banjir di Aceh Barat Selatan
Banjir di Aceh Barat Selatan telah mengakibatkan kerusakan pada sejumlah infrastruktur vital. Jalan raya dan jembatan yang menghubungkan desa-desa terisolasi mengalami kerusakan, terutama di daerah-daerah yang berada di dataran rendah dan dekat aliran sungai. Fasilitas umum seperti sekolah, puskesmas, dan kantor pemerintahan juga mengalami kerusakan akibat terendam banjir. Sistem irigasi pertanian, yang sangat penting bagi perekonomian daerah, turut terdampak dan mengalami kerusakan yang cukup parah.
Rumah-rumah penduduk, terutama yang dibangun di bantaran sungai, mengalami kerusakan yang signifikan, beberapa bahkan hancur total. Listrik dan jaringan komunikasi juga terputus di beberapa wilayah, memperparah dampak bencana.
Dampak Kerusakan Infrastruktur terhadap Perekonomian Daerah
Kerusakan infrastruktur di Aceh Barat Selatan akibat banjir berdampak signifikan terhadap perekonomian daerah. Putusnya akses transportasi menyebabkan terhambatnya distribusi barang dan jasa, sehingga harga kebutuhan pokok melonjak. Petani mengalami kerugian besar karena lahan pertanian terendam dan gagal panen. Usaha kecil dan menengah (UKM) juga terdampak karena kesulitan mengakses bahan baku dan pasar. Kerusakan infrastruktur pariwisata, seperti penginapan dan objek wisata, juga mengurangi pendapatan daerah dari sektor pariwisata.
Secara keseluruhan, kerusakan infrastruktur memperlambat pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kemiskinan di Aceh Barat Selatan.
Dampak Banjir terhadap Sistem Transportasi di Aceh Barat Selatan
Sistem transportasi di Aceh Barat Selatan terganggu parah akibat banjir. Jalan raya dan jembatan yang rusak menghambat mobilitas penduduk dan distribusi barang. Beberapa desa terisolasi karena akses jalan terputus. Angkutan umum seperti bus dan angkutan barang kesulitan beroperasi. Hal ini berdampak pada terhambatnya aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat.
Sebagai contoh, pasokan bahan makanan ke daerah terdampak menjadi terbatas, dan evakuasi korban banjir menjadi lebih sulit. Kondisi ini memerlukan perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan secara cepat dan terencana.
Upaya Mitigasi untuk Melindungi Infrastruktur dari Banjir
Untuk melindungi infrastruktur dari dampak banjir di masa mendatang, beberapa upaya mitigasi perlu dilakukan. Pertama, perlu dilakukan penataan ruang yang baik dengan melarang pembangunan di daerah rawan banjir. Kedua, pembangunan infrastruktur yang tahan banjir, seperti jembatan dan jalan raya yang ditinggikan, sangat penting. Ketiga, perlu dibangun sistem drainase yang memadai untuk mengurangi genangan air. Keempat, perlu dilakukan penanaman pohon di sekitar sungai untuk mencegah erosi dan mengurangi debit air.
Kelima, peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mitigasi bencana juga perlu dilakukan. Dengan menerapkan upaya mitigasi tersebut, diharapkan dampak banjir terhadap infrastruktur di Aceh Barat Selatan dapat diminimalisir di masa mendatang.
Dampak Kerusakan Infrastruktur terhadap Akses Layanan Kesehatan dan Pendidikan
Kerusakan infrastruktur juga berdampak negatif pada akses layanan kesehatan dan pendidikan di Aceh Barat Selatan. Puskesmas dan sekolah yang rusak menghambat akses masyarakat terhadap layanan kesehatan dan pendidikan. Anak-anak kesulitan mengikuti proses belajar mengajar, sementara pasien kesulitan mendapatkan perawatan medis. Kondisi ini dapat memperburuk kondisi kesehatan dan pendidikan masyarakat, terutama di daerah terpencil yang aksesnya sulit. Perbaikan infrastruktur kesehatan dan pendidikan menjadi prioritas utama dalam upaya pemulihan pasca-banjir.
Dampak Banjir terhadap Penduduk Aceh Barat Selatan

Banjir yang melanda Aceh Barat Selatan, sebagaimana diprakirakan BMKG, menimbulkan dampak signifikan terhadap kehidupan masyarakat. Tidak hanya kerugian materiil, namun juga dampak sosial, ekonomi, dan kesehatan yang perlu mendapat perhatian serius. Berikut uraian lebih lanjut mengenai dampak tersebut.
Dampak Banjir terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat
Banjir mengakibatkan kerusakan infrastruktur, seperti jalan, jembatan, dan rumah warga. Kerusakan ini menghambat aktivitas ekonomi masyarakat, mulai dari perdagangan hingga transportasi. Pasar tradisional yang terendam banjir mengalami kerugian besar karena barang dagangan rusak dan aktivitas jual beli terhenti. Aksesibilitas yang terbatas juga menyulitkan distribusi barang dan jasa, sehingga berdampak pada peningkatan harga kebutuhan pokok. Selain itu, banjir juga menyebabkan kerusakan lahan pertanian dan perkebunan, yang berdampak pada penurunan produksi dan pendapatan petani.
Interaksi sosial masyarakat pun terganggu akibat kerusakan sarana dan prasarana umum, serta perpindahan penduduk ke tempat pengungsian.
Dampak Banjir terhadap Kesehatan Masyarakat
Banjir meningkatkan risiko berbagai penyakit, terutama penyakit menular yang disebabkan oleh air kotor dan sanitasi yang buruk. Penyakit diare, demam berdarah dengue (DBD), leptospirosis, dan penyakit kulit menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat. Kurangnya akses terhadap air bersih dan fasilitas kesehatan juga memperparah situasi. Pengungsian massal juga meningkatkan kerentanan terhadap penyebaran penyakit menular, mengingat kondisi tempat pengungsian yang seringkali padat dan kurang higienis.
Ketiadaan akses terhadap pelayanan kesehatan yang memadai juga menjadi kendala tersendiri bagi para korban banjir.
Kesaksian Warga Terdampak Banjir
“Air datang begitu cepat dan tinggi. Rumah saya terendam sampai atap. Semua barang-barang berharga hilang terbawa arus. Kami hanya bisa menyelamatkan diri,” ujar Ibu Aminah, seorang warga Desa [Nama Desa], Aceh Barat Selatan.
“Saya seorang nelayan, dan perahu saya hancur diterjang banjir. Sekarang saya tidak bisa mencari nafkah untuk keluarga,” ungkap Pak Usman, nelayan di Aceh Barat Selatan.
Dampak Banjir terhadap Mata Pencaharian Penduduk
Petani dan nelayan menjadi kelompok masyarakat yang paling terdampak banjir. Lahan pertanian terendam dan rusak, mengakibatkan gagal panen dan kerugian ekonomi yang signifikan bagi para petani. Tanaman padi, sayur-mayur, dan buah-buahan mengalami kerusakan berat. Sementara itu, nelayan mengalami kerugian karena perahu dan alat tangkap ikan mereka rusak. Aktivitas penangkapan ikan terhenti, sehingga pendapatan mereka berkurang drastis.
Kondisi ini menyebabkan kesulitan ekonomi bagi banyak keluarga yang menggantungkan hidup dari sektor pertanian dan perikanan.
Upaya Evakuasi dan Bantuan kepada Penduduk Terdampak Banjir, Dampak banjir Aceh Barat Selatan menurut prakiraan BMKG
Pemerintah daerah dan berbagai lembaga kemanusiaan telah melakukan upaya evakuasi dan memberikan bantuan kepada penduduk yang terdampak banjir. Evakuasi dilakukan untuk menyelamatkan warga dari daerah terdampak banjir ke tempat yang lebih aman. Bantuan yang diberikan meliputi makanan, minuman, obat-obatan, selimut, dan pakaian. Selain itu, pemerintah juga berupaya memperbaiki infrastruktur yang rusak dan memberikan bantuan finansial kepada masyarakat yang terdampak.
Namun, upaya tersebut masih membutuhkan dukungan lebih lanjut untuk memenuhi kebutuhan para korban banjir yang sangat besar.
Upaya Mitigasi dan Penanggulangan Banjir

Banjir di Aceh Barat Selatan merupakan ancaman serius yang memerlukan strategi mitigasi dan penanggulangan yang komprehensif. Perencanaan yang matang, baik jangka pendek maupun panjang, sangat krusial untuk meminimalisir dampak buruk dan melindungi masyarakat. Integrasi sistem peringatan dini yang efektif, peningkatan kesadaran masyarakat, dan penguatan infrastruktur menjadi kunci keberhasilan upaya ini.
Rencana Strategi Penanggulangan Banjir Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Strategi penanggulangan banjir di Aceh Barat Selatan harus terintegrasi dan melibatkan berbagai pihak. Jangka pendek fokus pada respon cepat saat banjir terjadi, sementara jangka panjang menekankan pada pencegahan dan pengurangan risiko. Hal ini mencakup perbaikan drainase, pembersihan sungai, dan penyediaan tempat evakuasi sementara.
- Jangka Pendek (0-1 tahun): Peningkatan kapasitas evakuasi, perbaikan sementara infrastruktur yang rusak akibat banjir, dan penyediaan bantuan darurat bagi korban banjir.
- Jangka Panjang (1-5 tahun dan seterusnya): Normalisasi sungai, pembangunan sistem drainase yang terintegrasi, pembuatan tanggul penahan banjir di titik-titik rawan, dan pengembangan sistem peringatan dini yang lebih canggih.
Sistem Peringatan Dini Banjir yang Efektif di Aceh Barat Selatan
Sistem peringatan dini yang efektif harus mampu memberikan informasi akurat dan tepat waktu kepada masyarakat. Hal ini mencakup pemantauan curah hujan secara real-time, pengukuran tinggi muka air sungai, dan penyebaran informasi melalui berbagai saluran komunikasi, seperti sirine, SMS, dan aplikasi mobile.
- Integrasi data dari berbagai sumber, termasuk BMKG, stasiun pemantau air, dan laporan masyarakat.
- Pengembangan sistem komunikasi yang handal dan menjangkau seluruh wilayah rawan banjir.
- Sosialisasi dan pelatihan bagi masyarakat dalam memahami dan merespon peringatan dini.
Program Edukasi untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat akan Bahaya Banjir
Peningkatan kesadaran masyarakat tentang bahaya banjir dan cara penanggulangannya sangat penting. Program edukasi harus dilakukan secara berkelanjutan dan melibatkan berbagai elemen masyarakat, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
- Penyuluhan dan pelatihan tentang mitigasi banjir di sekolah-sekolah dan komunitas.
- Kampanye publik melalui media massa dan media sosial.
- Pembentukan kelompok masyarakat peduli banjir yang berperan aktif dalam penanggulangan dan pencegahan banjir.
Peningkatan Kapasitas Infrastruktur dalam Menghadapi Banjir
Infrastruktur yang kuat dan tahan banjir merupakan kunci dalam mengurangi dampak negatif banjir. Hal ini mencakup pembangunan infrastruktur yang sesuai dengan standar ketahanan banjir dan pemeliharaan infrastruktur secara berkala.
- Pembangunan rumah dan bangunan tahan banjir dengan desain yang tepat.
- Peningkatan kapasitas saluran drainase dan sungai.
- Pembangunan tanggul dan bendungan di lokasi-lokasi strategis.
Rekomendasi Kebijakan untuk Mengurangi Risiko Banjir di Aceh Barat Selatan
Kebijakan pemerintah memegang peranan penting dalam mengurangi risiko banjir. Kebijakan tersebut harus terintegrasi dan melibatkan berbagai sektor, serta berkelanjutan.
- Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang memperhatikan aspek mitigasi banjir.
- Penegakan peraturan tentang pembangunan di daerah rawan banjir.
- Peningkatan anggaran untuk program mitigasi dan penanggulangan banjir.
- Kerjasama antar instansi pemerintah dan lembaga terkait dalam pengelolaan sumber daya air.
Ringkasan Terakhir: Dampak Banjir Aceh Barat Selatan Menurut Prakiraan BMKG
Banjir di Aceh Barat Selatan, sebagaimana diprediksi BMKG, menunjukkan betapa pentingnya investasi dalam sistem peringatan dini yang handal dan strategi mitigasi yang komprehensif. Peningkatan kesadaran masyarakat, pembangunan infrastruktur yang tahan banjir, dan kebijakan pemerintah yang proaktif menjadi kunci untuk meminimalkan dampak bencana serupa di masa mendatang. Kerjasama antar pihak, mulai dari pemerintah pusat dan daerah hingga masyarakat, sangat krusial untuk membangun ketahanan terhadap bencana hidrometeorologi di Aceh Barat Selatan.
Pertanyaan dan Jawaban
Apa saja jenis penyakit yang sering muncul setelah banjir di Aceh Barat Selatan?
Penyakit diare, penyakit kulit, dan infeksi saluran pernapasan merupakan beberapa penyakit yang umum muncul pasca banjir.
Berapa lama biasanya banjir di Aceh Barat Selatan berlangsung?
Durasi banjir bervariasi tergantung intensitas hujan dan kondisi geografis, bisa berlangsung beberapa jam hingga beberapa hari.
Apakah ada program relokasi untuk penduduk yang tinggal di daerah rawan banjir?
Informasi mengenai program relokasi perlu diklarifikasi dengan pemerintah daerah setempat.
heri kontributor
17 May 2025
Persepsi masyarakat terhadap pengerahan TNI Kejati Kejari menjadi fokus utama dalam artikel ini. Pengerahan pasukan TNI ke ranah Kejaksaan, di tengah beragam dinamika sosial dan politik, memang menimbulkan berbagai reaksi. Bagaimana masyarakat memandang tindakan ini, apa saja faktor yang mempengaruhinya, dan bagaimana dampaknya terhadap ketertiban serta keamanan menjadi poin penting yang akan dibahas. Latar belakang …
heri kontributor
17 May 2025
Lokasi pengadilan tinggi yang dipimpin ketua baru hasil rotasi 41 hakim mahakmah agung – Lokasi pengadilan tinggi yang dipimpin ketua baru hasil rotasi 41 hakim Mahkamah Agung menjadi sorotan publik. Pergantian kepemimpinan ini tentu membawa dinamika baru bagi sistem peradilan di Indonesia. Proses rotasi hakim Agung, yang melibatkan 41 hakim, menimbulkan pertanyaan tentang dampaknya terhadap …
heri kontributor
15 May 2025
Hubungan Gubernur Dedi Mulyadi dengan media luar negeri menjadi sorotan publik. Bagaimana gaya komunikasi dan kebijakannya diterima oleh media internasional? Artikel ini akan mengupas tuntas jejak Gubernur Dedi Mulyadi dalam berinteraksi dengan media luar negeri, mulai dari latar belakang hubungan, isu-isu yang menjadi fokus, gaya komunikasinya, hingga dampak yang ditimbulkannya bagi citra publik dan pembangunan …
heri kontributor
14 May 2025
Perbandingan karakter Brian dan Gisel dalam isu ini akan mengungkap perbedaan mendasar dalam cara mereka merespons dan terlibat di dalamnya. Kedua karakter, dengan latar belakang dan motivasi yang berbeda, menunjukkan sikap dan tindakan yang bertolak belakang dalam menghadapi permasalahan. Mempelajari perbandingan ini akan memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang dinamika isu yang sedang dibahas. Analisis …
heri kontributor
09 May 2025
Aktivitas masyarakat Indonesia Selasa menghadapi hujan beragam, dipengaruhi oleh intensitas dan durasi hujan. Pola aktivitas sehari-hari, seperti bekerja, bersekolah, berbelanja, dan beraktivitas di luar ruangan, tentu terpengaruh. Bagaimana masyarakat Indonesia merespon hujan, dari adaptasi hingga aktivitas alternatif, menjadi menarik untuk dibahas. Sejumlah faktor seperti prediksi cuaca, moda transportasi, dan kegiatan ekonomi turut memengaruhi aktivitas masyarakat …
heri kontributor
07 May 2025
Peran guru dalam membentuk akhlak siswa di masa kini menjadi semakin krusial. Perubahan zaman dan perkembangan teknologi membawa tantangan baru dalam mendidik generasi muda. Bagaimana guru dapat menjalankan perannya secara efektif untuk menanamkan nilai-nilai akhlak yang baik pada siswa di tengah derasnya arus informasi dan gaya hidup modern? Artikel ini akan mengupas tuntas peran guru …
09 Jan 2025 2.526 views
Cerita Sejarah Tsunami Aceh 2004 menguak tragedi dahsyat yang mengguncang dunia. Gelombang raksasa yang menerjang Aceh pada 26 Desember 2004, tak hanya menyisakan duka mendalam, tetapi juga mengajarkan pelajaran berharga tentang kekuatan alam dan pentingnya kesiapsiagaan bencana. Bencana ini bukan sekadar catatan angka korban dan kerusakan infrastruktur, melainkan juga kisah ketahanan dan kebangkitan masyarakat Aceh …
24 Jan 2025 1.867 views
Rangkuman Perang Aceh menguak kisah heroik perjuangan rakyat Aceh melawan penjajahan Belanda. Perang yang berlangsung selama hampir 40 tahun ini bukan sekadar konflik militer, melainkan pertarungan sengit atas kedaulatan, identitas, dan sumber daya alam. Dari latar belakang konflik hingga dampaknya yang mendalam bagi Aceh dan Indonesia, rangkuman ini akan memberikan gambaran komprehensif tentang peristiwa bersejarah …
22 Jan 2025 1.823 views
Puncak Kejayaan Kerajaan Aceh terjadi pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda. Periode ini menandai era keemasan Aceh, ditandai dengan perluasan wilayah kekuasaan yang signifikan, perekonomian yang makmur, dan perkembangan budaya yang pesat. Kepemimpinan Sultan Iskandar Muda yang tegas dan bijaksana, dipadu dengan kekuatan militer yang tangguh, berhasil membawa Aceh mencapai puncak kejayaannya di kancah Nusantara …
15 Jan 2025 1.704 views
Cara Pemerintah Indonesia menyelesaikan konflik GAM di Aceh merupakan kisah panjang perdamaian yang penuh liku. Konflik berdarah antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan pemerintah Indonesia selama puluhan tahun, menorehkan luka mendalam bagi Aceh. Namun, melalui proses perundingan yang alot dan penuh tantangan, akhirnya tercapai kesepakatan damai yang menandai babak baru bagi provinsi Serambi Mekkah ini. …
24 Jan 2025 1.349 views
Kerajaan Aceh mengalami masa kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda, periode yang menandai puncak kekuatan dan kemakmuran Aceh Darussalam. Masa pemerintahannya, yang berlangsung selama sekitar setengah abad, menyaksikan Aceh berkembang pesat di berbagai bidang, dari ekonomi maritim yang makmur hingga pengaruh politik dan militer yang meluas di kawasan Nusantara dan bahkan hingga ke luar …
Comments are not available at the moment.